Makalah gunung merapi (gunung meletus). Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan salah satu makalah geografi / IPS ihwal makalah gunung berapi atau gunung meletus. Seperti yang kita ketahui, bahwa negara Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak gunung berapi. Salah satu gunung berapi yang dikenal di Indonesia yaitu gunung berapi krakatau yang ledakannya pernah menciptakan “heboh” dunia.
Banyaknya gunung berapi di Indonesia tidak lepas dari letak geografis negara Indonesia yang berada di antara dua samudra dan dua benua. (Makalah) Gunung berapi atau gunung api secara umum yakni istilah yang sanggup didefinisikan sebagai suatu sistem akses fluida gerah batuan dalam wujud cair atau lava yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi hingga ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada ketika meletus). Nah, untuk lebih mendalami ihwal gunung berapi, kami akan membagikan makalah ihwal gunung berapi / gunung meletus. Dalam makalah gunung berapi ini, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Bab 1 (Penlampauan), Bab 2 (Pembahasan), dan Bab 3 (Penutup).
Terbentuknya relief alam berupa gunung, bukit, lereng dan lain sebagainya dikarenakan adanya tenaga endogen. Tenaga endogen yakni tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menimbulkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu kawasan dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi jawaban tenaga endogen ini bermetamorfosis gunung, bukit atau pegunungan. Pada belahan lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang.
Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa bumi. Memang kita mengakui bahwa jawaban dari tanda-tanda vulkanisme yakni Gempa Bumi yang sanggup ditimbulkanya sanggup merusak bangunan. Awan gerah dan lava pijar dari gunung berapi sanggup menimbulkan matinya fauna ternak, kebakaran hutan, dan bahkan tebaran bubuk yang sangat tebal dan meluas sanggup merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada. Akibat tanda-tanda vulkanisme sehingga esensi dari sifat membangun tenaga endogen untuk kehidupan terus terjadi, lantaran itu sudah tanda-tanda alam untuk menyeimbangankan energi bumi yang bersifat membangun bagi kehidupan dan bumi itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Rumusan persoalan dalam makalah gunung berapi ini terbagi menjadi beberapa hal, antara lain :
1. Apa pengertian gunung berapi?
2. Proses terjadinya gunung berapi?
3. Apa penyebab terjadinya gunung berapi?
4. Bagaimana terbentuknya gunung berapi?
5. Apa saja tipe gunung berapi?
6. Apa saja jawaban faktual dan negatif jawaban gunung meletus?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan persoalan di atas, maka tujuan penyusunan makalah gunung berapi ini antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian gunung berapi
2. Untuk mengetahui proses terjadinya gunung berapi
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya gunung berapi
4. Untuk mengetahui terbentuknya gunung berapi
5. Untuk mengetahui tipe gunung berapi
6. Untuk mengetahui jawaban faktual dan negatif jawaban gunung meletus
Sebelum kita mempelajari ihwal pengertian gunung berapi, kita pahami dulu ihwal apa yang dimaksud dengan gunung. Gunung yakni sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari watak lokal. Beberapa otoritas mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu; misalnya, Encyclopædia Britannica membutuhkan ketinggian 2000 kaki (610 m) biar bisa didefinisikan sebagai gunung. Sebuah gunung biasanya terbentuk Gaya Endogen (Endogene Forces) yakni gaya yang bekerja pada kulit bumi dan berasal dari dalam bumi yang berlangsung sangat lambat namun kekuatannya sangat hebat. Dalam hal ini gunung dibagi menjadi 2 kategori, yaitu gunung berapi aktif dan gunung berapi tidak aktif.
Gunung berapi yaitu sebagai suatu sistem akses fluida gerah (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi hingga ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada ketika meletus.
Istilah gunung api ini juga digunakan untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di kawasan yang mempunyai ekspresi dominan hambar bersalju, sedangkan gunung api lumpur sanggup kita lihat di kawasan Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang terkenal sebagai Bledug Kuwu. Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin bermetamorfosis separuh aktif, istirahat, sebelum kesannya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi bisa istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum bermetamorfosis aktif kembali. Oleh itu, susah untuk memilih keadaan sebetulnya dari pada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
B. Proses Terjadinya Gunung Berapi
Gunung berapi terbentuk semenjak jutaan tahun kemudian hingga sekarang. Pengetahuan ihwal gunung api berawal dari sikap insan dan insan purba yang mempunyai hubungan erat dengan gunung api. Hal tersebut diketahui dari inovasi fosil insan di dalam endapan vulkanik dan sebagian besar inovasi fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia berupa tulang benulang insan yang terkubur oleh endapan vulkanik. Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu
1. busur dasar samudera yang terjadi jawaban terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.
2. busur tengah samudera, terjadi jawaban pemekaran kerak samudera; dan
3. busur tepi benua, terbentuk jawaban penunjaman kerak samudara ke kerak benua;
4. busur tengah benua, terbentuk jawaban pemekaran kerak benua;
C. Penyebab Terjadi Gunung Api
Planet bumi memiiki banyak cairan dan air di permukaan. Kedua factor tersebut sangat mensugesti pembentukan dan komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunung api. Panas belahan dalam bumi merupakan gerah yang dibuat selama pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu, bersamaan dengan gerah yang timbul dari unsure radioaktif alami, menyerupai elemen-elemen isotop terhadap waktu. Bumi pada ketika terbentuk lebih gerah,tetapi kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan perkembangan sejarahnya. Pendinginan tersebut terjadi jawaban pelepasan gerah dan intensitas vulkanisma di permukaan. Perambatan gerah dari dalam bumi ke permukaan berupa konveksi, dimana material-material yang tergerahkan pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerak menyebar dan menyempit disekitarnya.
Pada belahan atas mantel, sekitar 735 km di bawah muka bumi, material-material tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian karam lagi ke dalam fatwa konveksi tersebut. Litosfir termasuk juga kerak umumnya mempunyai ketebalan 70-120 km dan terpecah menjadi beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi mantel.Bagian ganjal litosfir melengser di atas zona lemah belahan atas mantel, yang disebut juga astenosfir. Bagian lemah astenosfir terjadi pada ketika atau erat suhu dimana mulai terjadi pelelehan, kosekuensinya beberapa belahan astenosfir melebur, walaupun sebagian besar masih padat. Kerak benua mempunyai tebal (lk. 35 km), berdensiti rendah dan berumur 12 miliartahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km), lebih padat dan berumur tidak lebih dari 200 juta tahun. Kerak benua posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera lantaran perbedaan berat jenis, dan keduanya mengapung di atas astenosfir.
Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya terdiri dari oksida yang tidak melebur. Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke permukaan dari kedalaman lk.200 km melalui mantel, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya mineral-mineral olivine, piroksen dan garnet dalam peridotit pada belahan atas mantel.
D. Terbentuknya Gunung Api
Pergerakan antar lempeng ini menjadikan empat busur gunungapi berbeda:
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memdiberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api tengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat ukiran antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak kepermukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunung api di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menjadikan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuanatau magma sehingga membentuk busur gunung api tengah benua atau banjir lavasepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera jawaban pergerakan lempeng memdiberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai.
E. Tipe Gunung Berapi Berdasarkan Bentuk
Dalam makalah gunung berapi atau gunung meletus ini, gunung berapi dibagi menjadi 5 tipe, antara lain sebagai diberikut :
1. Gunung api strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil. Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga sanggup menghasilkan susunan yang berlapis-lapis sehingga letusan sanggup berupa lelehan batuan yang gerah dan cair. Seringnya terjadi lelehan menimbulkan lereng gunung tersebut berlapis lapis.Oleh lantaran itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk Gunung Merapi merupakan jenis ini.
2. Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar menyerupai danau kering. Jenis gunung api maar menyerupai danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk lantaran ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar mempunyai corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
3. Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi lantaran magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai. Tersusun dari batuan fatwa lava yang pada ketika diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
4. Gunung api Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang bubuk dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya
5. Gunung api Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat berpengaruh yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.
F. Dampak Positif Dan Negatif Akibat Gunung Meletus
Sebagai negara yang mempunyai cukup banyak gunung berapi, Indonesis cukup sering dilanda peristiwa gunung berapi. Meskipun demikian, peristiwa gunung berapi mempunyai jawaban faktual dan jawaban negatif. Berikut ini merupakan jawaban faktual dan negatif gunung berapi.
Adanya gunung api ini memdiberi efek bagi kehidupan, baik efek faktual maupun negatif.
Dampak faktual atau menfaat dari gunung berapi
1. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau materi tambang menyerupai emas dan perak
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir sanggup dimanfaatkan untuk materi bangunan
3. Gunung berapi mengeluarkan bubuk vulkanis yang sanggup menyuburkan tanah
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata
Dampak negatif atau kerugian yang disebabkan gunung api
1. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut wedos gembel sanggup mengganggu jalur penerbangan.
2. Lava hambar berupa fatwa batu, kerikil, dan pasir bertumpuk – tumpuk dipuncak gunung, pada ketika tertentu akan meluncur menuruni kawasan yang dilalui dan menghancurkan apapun yang ada.
3. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunung api membentuk lahar gerah yang sanggup meluncur menuruni lereng menghancurkan apapun tak terkecuali kawasan pemukiman.
4. Apabila gunung berapi dibawah permukaan maritim meletus, biasannya diikuti gelombang tsunami.
Gunung berapi atau gunung meletus yakni suatu sistem akses fluida gerah (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi hingga ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada ketika meletus. Gunung berapi atau gunung meletus merupakan petaka yang sangat dasyat. Sudah banyak insan yang tewas pada petaka ini. Pada ketika terjadi gunung meletus banyak ancaman eksklusif yang dirasakan penduduk sekitar yaitu leleran lava, jatuhan piroklastik, lahar letusan, fatwa piroklastik/ awan gerah, dan gas vulkanik beracun. Sedangkan ancaman sekunder sehabis terjadinya gunung meletus yaitu lahar hujan, banjir bandang, dan longsor.
B. Saran
Untuk meminimalisir jawaban negatif yang ditimbulkan, sebaiknya di setiap gunung api yang masih aktif ada pos pengawasan yang dikompliti dengan alat-alat pemantauan yang terpercaya. Informasikan atau komukasikan segala tanda ancaman yang diperoleh sedini mungkin kepada masyarakat atau melalui kepala desa masing-masing. Buat sirene tanda ancaman untuk mengingatkan penduduk untuk segera mengungsi kalau keadaaan tambah gawat. Pembuatan sungai yang khusus untuk fatwa lahar dan menciptakan tanggul yang kokoh untuk melindungi desa dari fatwa lahar.
Demikian makalah ihwal gunung berapi atau makalah ihwal gunung meletus. Semoga makalah geografi atau IPS ini berguna untuk para pembaca. Jika anda tidak puas dengan makalah gunung berapi diatas, silahkan buka makalah gunung meletus.
Banyaknya gunung berapi di Indonesia tidak lepas dari letak geografis negara Indonesia yang berada di antara dua samudra dan dua benua. (Makalah) Gunung berapi atau gunung api secara umum yakni istilah yang sanggup didefinisikan sebagai suatu sistem akses fluida gerah batuan dalam wujud cair atau lava yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi hingga ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada ketika meletus). Nah, untuk lebih mendalami ihwal gunung berapi, kami akan membagikan makalah ihwal gunung berapi / gunung meletus. Dalam makalah gunung berapi ini, terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Bab 1 (Penlampauan), Bab 2 (Pembahasan), dan Bab 3 (Penutup).
Bab I Penlampauan (Makalah Gunung Berapi)
A. Latar BelakangTerbentuknya relief alam berupa gunung, bukit, lereng dan lain sebagainya dikarenakan adanya tenaga endogen. Tenaga endogen yakni tenaga yang berasal dari dalam bumi yang menimbulkan perubahan pada kulit bumi. Tenaga endogen ini sifatnya membentuk permukaan bumi menjadi tidak rata. Mungkin saja di suatu kawasan dulunya permukaan bumi rata (datar) tetapi jawaban tenaga endogen ini bermetamorfosis gunung, bukit atau pegunungan. Pada belahan lain permukaan bumi turun menjadikan adanya lembah atau jurang.
Secara umum tenaga endogen dibagi dalam tiga jenis yaitu tektonisme, vulkanisme, dan seisme atau gempa bumi. Memang kita mengakui bahwa jawaban dari tanda-tanda vulkanisme yakni Gempa Bumi yang sanggup ditimbulkanya sanggup merusak bangunan. Awan gerah dan lava pijar dari gunung berapi sanggup menimbulkan matinya fauna ternak, kebakaran hutan, dan bahkan tebaran bubuk yang sangat tebal dan meluas sanggup merusak kesehatan dan mengotori sarana yang ada. Akibat tanda-tanda vulkanisme sehingga esensi dari sifat membangun tenaga endogen untuk kehidupan terus terjadi, lantaran itu sudah tanda-tanda alam untuk menyeimbangankan energi bumi yang bersifat membangun bagi kehidupan dan bumi itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
Rumusan persoalan dalam makalah gunung berapi ini terbagi menjadi beberapa hal, antara lain :
1. Apa pengertian gunung berapi?
2. Proses terjadinya gunung berapi?
3. Apa penyebab terjadinya gunung berapi?
4. Bagaimana terbentuknya gunung berapi?
5. Apa saja tipe gunung berapi?
6. Apa saja jawaban faktual dan negatif jawaban gunung meletus?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan persoalan di atas, maka tujuan penyusunan makalah gunung berapi ini antara lain :
1. Untuk mengetahui pengertian gunung berapi
2. Untuk mengetahui proses terjadinya gunung berapi
3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya gunung berapi
4. Untuk mengetahui terbentuknya gunung berapi
5. Untuk mengetahui tipe gunung berapi
6. Untuk mengetahui jawaban faktual dan negatif jawaban gunung meletus
Bab II Pembahasan (Makalah Gunung Berapi)
A. Pengertian Gunung BerapiSebelum kita mempelajari ihwal pengertian gunung berapi, kita pahami dulu ihwal apa yang dimaksud dengan gunung. Gunung yakni sebuah bentuk tanah yang menonjol di atas wilayah sekitarnya. Sebuah gunung biasanya lebih tinggi dan curam dari sebuah bukit, tetapi ada kesamaaan, dan penggunaan sering tergantung dari watak lokal. Beberapa otoritas mendefinisikan gunung dengan puncak lebih dari besaran tertentu; misalnya, Encyclopædia Britannica membutuhkan ketinggian 2000 kaki (610 m) biar bisa didefinisikan sebagai gunung. Sebuah gunung biasanya terbentuk Gaya Endogen (Endogene Forces) yakni gaya yang bekerja pada kulit bumi dan berasal dari dalam bumi yang berlangsung sangat lambat namun kekuatannya sangat hebat. Dalam hal ini gunung dibagi menjadi 2 kategori, yaitu gunung berapi aktif dan gunung berapi tidak aktif.
Gunung berapi yaitu sebagai suatu sistem akses fluida gerah (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi hingga ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada ketika meletus.
Istilah gunung api ini juga digunakan untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di kawasan yang mempunyai ekspresi dominan hambar bersalju, sedangkan gunung api lumpur sanggup kita lihat di kawasan Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah yang terkenal sebagai Bledug Kuwu. Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin bermetamorfosis separuh aktif, istirahat, sebelum kesannya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi bisa istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum bermetamorfosis aktif kembali. Oleh itu, susah untuk memilih keadaan sebetulnya dari pada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam keadaan istirahat atau telah mati.
B. Proses Terjadinya Gunung Berapi
Gunung berapi terbentuk semenjak jutaan tahun kemudian hingga sekarang. Pengetahuan ihwal gunung api berawal dari sikap insan dan insan purba yang mempunyai hubungan erat dengan gunung api. Hal tersebut diketahui dari inovasi fosil insan di dalam endapan vulkanik dan sebagian besar inovasi fosil itu ditemukan di Afrika dan Indonesia berupa tulang benulang insan yang terkubur oleh endapan vulkanik. Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu
1. busur dasar samudera yang terjadi jawaban terobosan magma basa pada penipisan kerak samudera.
2. busur tengah samudera, terjadi jawaban pemekaran kerak samudera; dan
3. busur tepi benua, terbentuk jawaban penunjaman kerak samudara ke kerak benua;
4. busur tengah benua, terbentuk jawaban pemekaran kerak benua;
C. Penyebab Terjadi Gunung Api
Planet bumi memiiki banyak cairan dan air di permukaan. Kedua factor tersebut sangat mensugesti pembentukan dan komposisi magma serta lokasi dan kejadian gunung api. Panas belahan dalam bumi merupakan gerah yang dibuat selama pembentukan bumi sekitar 4,5 miliar tahun lalu, bersamaan dengan gerah yang timbul dari unsure radioaktif alami, menyerupai elemen-elemen isotop terhadap waktu. Bumi pada ketika terbentuk lebih gerah,tetapi kemudian mendingin secara berangsur sesuai dengan perkembangan sejarahnya. Pendinginan tersebut terjadi jawaban pelepasan gerah dan intensitas vulkanisma di permukaan. Perambatan gerah dari dalam bumi ke permukaan berupa konveksi, dimana material-material yang tergerahkan pada dasar mantel, kedalaman 2.900 km di bawah muka bumi bergerak menyebar dan menyempit disekitarnya.
Pada belahan atas mantel, sekitar 735 km di bawah muka bumi, material-material tersebut mendingin dan menjadi padat, kemudian karam lagi ke dalam fatwa konveksi tersebut. Litosfir termasuk juga kerak umumnya mempunyai ketebalan 70-120 km dan terpecah menjadi beberapa fragmen besar yang disebut lempeng tektonik. Lempeng bergerak satu sama lain dan juga menembus ke arah konveksi mantel.Bagian ganjal litosfir melengser di atas zona lemah belahan atas mantel, yang disebut juga astenosfir. Bagian lemah astenosfir terjadi pada ketika atau erat suhu dimana mulai terjadi pelelehan, kosekuensinya beberapa belahan astenosfir melebur, walaupun sebagian besar masih padat. Kerak benua mempunyai tebal (lk. 35 km), berdensiti rendah dan berumur 12 miliartahun, sedangkan kerak samudera lebih tipis (lk. 7 km), lebih padat dan berumur tidak lebih dari 200 juta tahun. Kerak benua posisinya lebih di atas dari pada kerak samudera lantaran perbedaan berat jenis, dan keduanya mengapung di atas astenosfir.
Kerak yang menindih mantel hampir seluruhnya terdiri dari oksida yang tidak melebur. Proses vulkanik membawa fragmen batuan ke permukaan dari kedalaman lk.200 km melalui mantel, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya mineral-mineral olivine, piroksen dan garnet dalam peridotit pada belahan atas mantel.
D. Terbentuknya Gunung Api
Pergerakan antar lempeng ini menjadikan empat busur gunungapi berbeda:
1. Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memdiberikan kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur gunung api tengah samudera.
2. Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua. Akibat ukiran antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan ini bergerak kepermukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur gunung api di tepi benua.
3. Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menjadikan rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan lelehan batuanatau magma sehingga membentuk busur gunung api tengah benua atau banjir lavasepanjang rekahan.
4. Penipisan kerak samudera jawaban pergerakan lempeng memdiberikan kesempatan bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai.
E. Tipe Gunung Berapi Berdasarkan Bentuk
Dalam makalah gunung berapi atau gunung meletus ini, gunung berapi dibagi menjadi 5 tipe, antara lain sebagai diberikut :
1. Gunung api strato atau kerucut.
Kebanyakan gunung berapi di dunia merupakan gunung api kerucut. Letusan pada gunung api kerucut termasuk letusan kecil. Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga sanggup menghasilkan susunan yang berlapis-lapis sehingga letusan sanggup berupa lelehan batuan yang gerah dan cair. Seringnya terjadi lelehan menimbulkan lereng gunung tersebut berlapis lapis.Oleh lantaran itu, gunung api ini disebut gunung api strato. Sebagian besar gunung berapi di Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Maluku termasuk Gunung Merapi merupakan jenis ini.
2. Gunung api maar.
Bentuk gunung api maar menyerupai danau kering. Jenis gunung api maar menyerupai danau kering. Jenis gunung api maar tidak banyak. gunung berapi ini terbentuk lantaran ada letusan besar yang membentuk lubang besar pada puncak yang di sebut kawah. Gunung api maar mempunyai corong. Contohnya Gunung Lamongan jawa Timur dengan kawahnya Klakah.
3. Gunung api perisai
Di Indonesia tidak ada gunung yang berbentuk perisai. Gunung api perisai contohnya Maona Loa Hawaii, Amerika Serikat. Gunung api perisai terjadi lantaran magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbantuk menjadi sangat landai. Tersusun dari batuan fatwa lava yang pada ketika diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
4. Gunung api Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang bubuk dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya
5. Gunung api Kaldera
Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat berpengaruh yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan. Gunung Bromo merupakan jenis ini.
F. Dampak Positif Dan Negatif Akibat Gunung Meletus
Sebagai negara yang mempunyai cukup banyak gunung berapi, Indonesis cukup sering dilanda peristiwa gunung berapi. Meskipun demikian, peristiwa gunung berapi mempunyai jawaban faktual dan jawaban negatif. Berikut ini merupakan jawaban faktual dan negatif gunung berapi.
Adanya gunung api ini memdiberi efek bagi kehidupan, baik efek faktual maupun negatif.
Dampak faktual atau menfaat dari gunung berapi
1. Magma yang telah membeku di permukaan bumi menyimpan bermacam material logam atau materi tambang menyerupai emas dan perak
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir sanggup dimanfaatkan untuk materi bangunan
3. Gunung berapi mengeluarkan bubuk vulkanis yang sanggup menyuburkan tanah
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan pariwisata
Dampak negatif atau kerugian yang disebabkan gunung api
1. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut wedos gembel sanggup mengganggu jalur penerbangan.
2. Lava hambar berupa fatwa batu, kerikil, dan pasir bertumpuk – tumpuk dipuncak gunung, pada ketika tertentu akan meluncur menuruni kawasan yang dilalui dan menghancurkan apapun yang ada.
3. Lafa pijar yang bercampur air pada kawah gunung api membentuk lahar gerah yang sanggup meluncur menuruni lereng menghancurkan apapun tak terkecuali kawasan pemukiman.
4. Apabila gunung berapi dibawah permukaan maritim meletus, biasannya diikuti gelombang tsunami.
BAB III Penutup (Makalah Gunung Berapi)
A. KesimpulanGunung berapi atau gunung meletus yakni suatu sistem akses fluida gerah (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi hingga ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada ketika meletus. Gunung berapi atau gunung meletus merupakan petaka yang sangat dasyat. Sudah banyak insan yang tewas pada petaka ini. Pada ketika terjadi gunung meletus banyak ancaman eksklusif yang dirasakan penduduk sekitar yaitu leleran lava, jatuhan piroklastik, lahar letusan, fatwa piroklastik/ awan gerah, dan gas vulkanik beracun. Sedangkan ancaman sekunder sehabis terjadinya gunung meletus yaitu lahar hujan, banjir bandang, dan longsor.
B. Saran
Untuk meminimalisir jawaban negatif yang ditimbulkan, sebaiknya di setiap gunung api yang masih aktif ada pos pengawasan yang dikompliti dengan alat-alat pemantauan yang terpercaya. Informasikan atau komukasikan segala tanda ancaman yang diperoleh sedini mungkin kepada masyarakat atau melalui kepala desa masing-masing. Buat sirene tanda ancaman untuk mengingatkan penduduk untuk segera mengungsi kalau keadaaan tambah gawat. Pembuatan sungai yang khusus untuk fatwa lahar dan menciptakan tanggul yang kokoh untuk melindungi desa dari fatwa lahar.
Demikian makalah ihwal gunung berapi atau makalah ihwal gunung meletus. Semoga makalah geografi atau IPS ini berguna untuk para pembaca. Jika anda tidak puas dengan makalah gunung berapi diatas, silahkan buka makalah gunung meletus.
Advertisement