Pembagian zaman Paleozoikum (prasejarah). Zaman sejarah pembentukan bumi sanggup dibagi menjadi 4, yaitu Prakambrium, Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum. 1) Zaman Prakambrium ialah zaman di mana lapisan-lapisannya terdapat di bawah lapisan-lapisan yang mengandung fosil. 2) Zaman paleozoikum ialah zaman sudah ditemukannya makhluk hidup sesuai sebab ada fosil. 3) Zaman Mesozoikum ialah zaman dimana adanya pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan fauna. 4) Sedagkan zaman Kenozoikum ialah zaman tingkat kehidupan baru.
Keempat pembagian zaman tersebut tidak akan kita bahas satu persatu, sebab untuk kali ini kita akan khusus membahas wacana pembagian zaman paleozoikum. Namun, bila anda ingin mempelajari lebih jauh wacana zaman prakambrium, paleozoikum, mesozoikum, dan kenozoikum, silahkan buka : 4 Zaman Sejarah Pembentukan Bumi (Prakambrium, Paleozoikum, dll).
Berbicara wacana pembagian zaman prasejarah, zaman Paleozoikum sendiri dibagi menjadi 5, antara lain Kambrium, Silur, Devon, Karbon, Perm. Untuk lebih jelasnya wacana pembagian zaman paleozoikum tersebut, diberikut ini klarifikasi satu persatu wacana pembagian zaman palezoikum.
Pembagian Zaman Paleozoikum pertama : Kambrium
Pembagian zaman palezoikum yang kita bahas pertama kali yaitu zaman kambrium. Endapan yang terbentuk pada masa Kambrium banyak ditemukan fosil sehingga banyaklah yang sanggup diketahui wacana keadaan kehidupan masa itu. Masa ini ditandai oleh adanya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi, bila dibandingkan dengan yang dijumpai pada masa Prakambrium. Semua masih hidup terbatas pada air.
Oleh sebab itu, sisa-sisa peninggalannya hanya berupa jasad-jasad air, terutama jasad-jasad samudera. Contohnya archaecyata dan hewan Trilobit Olenellus.
1) Archaecyatha
Peranannya ibarat hewan karang. Jenis ini banyak membentuk endapan-endapan gamping yang tebal. Pembentukannya ibarat yang dibentuk oleh hewan karang kini ini di laut-laut daerah
tropika. Gamping yang mengandung Archaecyatha telah banyak ditemukan di California, Sidiberia, Spanyol, Australia, dan lain-lain.
2) Binatang
Yang menjadi fosil penunjuk yang terpenting yang pada zaman Kambrium ialah Trilobita, yaitu sebangsa jenis udang-udangan yang berkulit keras.
Batuan pada masa Kambrium bercirikan endapan gamping yang mengandung banyak pirit, sedimen pasir, dan berlempung yang kaya akan fosil. Pada masa ini tidak terdapat batas iklim yang nyata, jasad yang membentuk gamping memerlukan air yang hangat. Jadi, pada ketika itu iklimnya sedang, bahkan gerah. Masa Kambrium ditaksir lamanya 70 juta tahun.
Anggapan yang mengakibatkan binatang-binatang yang sanggup memfosil semakin banyak dan ditemukan sebagian besar di tempat tertentu, contohnya Kanada Barat sebagai diberikut.
a) Pada masa Kambrium, batu-batuan tidak sengaja efek metamorfosa lebih kecil sehingga lapisan-lapisan batu-batuan yang telah diendapkan dalam zaman geologi yang lebih muda. Contohnya lempung lemigrad untuk pembuatan barang-barang pecah-belah.
b) Setelah Prakambrium, beberapa kelompok hewan lebih banyak memiliki kerangka maka kemungkinan untuk memfosil lebih besar.
Dengan memakai fosil maka sanggup diketahui 3 macam zaman Kambrium, yaitu fauna Kambrium bawah, fauna Kambrium tengah, dan fauna Kambrium atas.
a) Fauna kambrium bawah
Masih bersifat kosmopolit, yaitu binatang-binatang masih terdapat di mana-mana di dunia (Trilobit Olenellus).
b) Fauna kambrium tengah
Sudah terbagi menjadi daerah-daerah fauna pasifik dan Atlantik. Daerah Atlantik sebagai fosil hewan Paradoxides (Pasifik Olenoides).
c) Fauna kambrium atas
Daerah fauna Pasifik bercirikan Diclocephalus dan terus menembus Eropa-Tiongkok-Tibet hingga Spanyol. Daerah fauna Atlantik bercirikan Olenus.
Pembagian Zaman Paleozoikum Kedua : Silur
Adapun pembagian zaman palezoikum yang kedua yaitu zaman silur. Pada zaman Silur, penyebaran fauna lebih luas dibandingkan dengan masa Kambrium. Banyak kelompok hewan gres muncul pada zaman Silur ini. Di antaranya yang terpenting ialah Vertebrata atau hewan bertulang punggung. Graptalit ialah ciri fosil penujuk pada masa Silur dan merupakan kumpulan/kalori hewan kecil yang disebut Rabdosoma.
Sedimen pasir gamping, kebanyakan diendapkan pada tempat tempat tempat yang terangkat di dekatnya. Banyak hewan karang berkembangbiak dengan baik sehingga jasad-jasadnya meninggalkan lapisan watu gamping yang tebal.
Sedimen dengan ciri fasies Graptalit terbentuknya di lautan yang dalam, tetapi kini ternyata kebanyakan di antara lempung-lempung itu diendapkan di lautan yang dangkal, yang kadang kala tertutup oleh ganggang laut. Hal ini mengakibatkan maritim berwarna hitam (Laut Hitam). Di Indonesia zaman Silur ialah zaman yang tertua yang diketahui. Fosil Silur berupa koral bundar yang berjulukan Halisites, telah banyak ditemukan orang dalam batu-batu lepas dalam suatu sungai di Papua.
Air hujan di Niagara terjadi pada endapan-endapan Silur. Iklim pada zaman Silur di mana-mana mengalami gerah yang hampir sama dengan masa Kambrium. Adanya sisa evaporit-evaporit menawarkan adanya iklim yang kering dan mungkin ada suasana gurun.
Pembagian Zaman Paleozoikum Ketiga: Devon
Sebagai potongan dari zaman paleozoikum, zaman devon bercirikan munculnya tumbuh-tumbuhan darat dan hewan bertulang punggung. Di maritim dijumpai perkembangan luas kelompok-kelompok hewan yang tidak bertulang punggung, ibarat Amronit. Pada dasarnya Devon terbagi atas 3 macam, yaitu Devon bawah, Devon tengah, dan Devon atas.
Pada umumnya tempat Old Red Sandstone(ORS) terdiri atas Arkosa Konglomerat, watu pasir, yang ketiruananya berasal dari perombakan pegunungan Kaledonia. Daerah ORS ini mencakup tempat sekitar pegunungan Kaledonia, Inggris, Skotlandia, Skandinavia, Spitsbergen, Grondalia, hingga jauh melampaui dataran tinggi Rusia. Khusus di Grondalia, ORS berselang-seling dengan endapan-endapan maritim dangkal. Demikian pula di Tiongkok terdapat endapan ORS, terutama di Kuangli (karena ada kekerabatan lautan pada ketika benua Eropa dan Asia masih bersatu).
Pada zaman Devon banyak ditemukan lapisan-lapisan endapan daratan yang sungguh luas. Banyak di antaranya diendapkan dalam sungai atau dalam danau. Dalam lapisan banyak ditemukan fosil-fosil ikan, demikian pula perkembangan tumbuhan daratan gres berarti setelah zaman Devon.
Pada zaman Devon keadaan iklim sangat gerah, dan di tempat tropika banyak hujan disertai tumbuhan berkembang, menimbulkan terjadinya tanah merah yang bersifat laten. Di samping itu dengan adanya sungai sungai dan danau-danau, menawarkan iklim yang agak lembab. Di beberapa tempat ditemukan bekas-bekas yang menawarkan adanya gletser-gletser besar. Bekas-bekas ini ditemukan di Afrika Selatan, Grondalia, dan Amerika.
Untuk sanggup melihat pembagian zaman paleozoikum (devon) kita sanggup melihatnya di Indonesia yaitu dengan adanya Heliolithes dan Tetracoralla. Clathrodyctyon tempat sungai Telen di Kalimantan ialah satu-satunya tempat di Indonesia yang telah terbukti memiliki batuan-batuan Devon.
Pembagian Zaman Paleozoikum Keempat : Karbon
Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejumlah besar karbon bebas di banyak sekali potongan dunia. Karbon atau Carbonium atau Arang ini amat kuat pada keadaan cuaca/iklim. Pada zaman Karbon ini terjadi pembentukan pegunungan; hal-hal inilah yang mengakibatkan zaman Karbon sanggup dikenal dengan nyata. Terjadinya watu bara sangat erat hubungannya dengan pengangkatan dan pembentukan pegunungan. Adanya karang menawarkan iklim sedang yang agak gerah; adanya sedimen Klasika yang berwarna merah dengan rekah kerut mengambarkan iklim kering/arid. Adanya tumbuh-tumbuhan dengan daun yang cukup rindang menawarkan adanya pelembagaan. Tidak adanya lingkaran tahun pada batang-batang serta tumbuh terus, menawarkan tidak adanya perbedaan yang menyolok. Endapan watu bara yang berwarna merah menawarkan peninggalan yang kering dan gersang.
Perkembangan naptelia, amfibia yang muncul pada zaman Devon mengalami perkembangan pesat, demikian pula perkembangan serangga, lebah, dan lipan. Serangga pada zaman ini ialah pemakan daging/bangkai. Pada tempat di mana karbon diendapkan sebagai lapisan dasar laut, di sana dijumpai karang/koral dalam jumlah yang besar. Perkembangan tumbuhan (paku/pakis, kawat/sumbar batu) lebih kasatmata dibandingkan dengan hewan bertulang punggung.
Pembagian Zaman Paleozoikum Kelima : Perm
Yang terakhir wacana pembagian zaman paleozoikum yang kelima yaitu zaman perm. Ciri-ciri zaman perm ialah bahwa letak lapisan yang diskor dan di atas karbon mengandung watu bara, juga adanya penyimpangan fauna maritim dari 2 karbon fosil pada zaman Paleozoikum akhir. Di Indonesia peninggalan perm ditemukan di Timor pada lembah sungai Noil, besi di Miaffo Timor Barat Daya berupa lapisan lava-lava bantal (kegiatan vulkanik). Di Sumatera berupa gamping dan koral disertai dengan batuan dari gunung berapi. Lapisan perm mengandung minyak, koalium (bahan porselin), lempung keramik, besi, dan watu bara. Pada umumnya dalam sejarah bumi ditemukan kaidah-kaidah sebagai diberikut.
a. Bila perbedaan tinggi topografi tidak seberapa dan terdapat genangan maritim yang luas maka akan terdapat iklim yang agak gerah dan merata di potongan bumi yang luas.
b. Bila perbedaan tinggi topografi besar, yaitu selama setelah ada orogenese atau pengangkatan pegunungan yang meluas di seluruh dunia, ada pembagian iklim dalam beberapa daerah, yaitu iklim kutub, sedang, kering, gersang, dan iklim hujan tropis.
Berdasarkan pembagian zaman paleozoikum di atas, kita sanggup memdiberikan beberapa kesimpulan terkait zaman prasejarah. Dari masa Paleozoikum dan Prakambrium sanggup disimpulkan beberapa hal, yakni sebagai diberikut.
a. Pada zaman Azoikum sanggup dikatakan belum ada kehidupan sama sekali, barulah pada zaman Protonozoikum mulai ada kehidupan.
b. Pada zaman Paleozoikum mulai ada fosil-fosil baik berasal dari tumbuhan maupun fauna.
c. Pada zaman Paleozoikum sanggup disebut mulai ada tingkat kehidupan. Pada ketika itu mulai timbul banyak sekali kehidupan ibarat tumbuhan daratan pertama, trolobita, ikan, ubur-ubur, di mana tingkat kehidupan masih sangat sederhana.
Keempat pembagian zaman tersebut tidak akan kita bahas satu persatu, sebab untuk kali ini kita akan khusus membahas wacana pembagian zaman paleozoikum. Namun, bila anda ingin mempelajari lebih jauh wacana zaman prakambrium, paleozoikum, mesozoikum, dan kenozoikum, silahkan buka : 4 Zaman Sejarah Pembentukan Bumi (Prakambrium, Paleozoikum, dll).
Pembagian Zaman Paleozoikum (Prasejarah)
Berbicara wacana pembagian zaman prasejarah, zaman Paleozoikum sendiri dibagi menjadi 5, antara lain Kambrium, Silur, Devon, Karbon, Perm. Untuk lebih jelasnya wacana pembagian zaman paleozoikum tersebut, diberikut ini klarifikasi satu persatu wacana pembagian zaman palezoikum.Pembagian Zaman Paleozoikum pertama : Kambrium
Pembagian zaman palezoikum yang kita bahas pertama kali yaitu zaman kambrium. Endapan yang terbentuk pada masa Kambrium banyak ditemukan fosil sehingga banyaklah yang sanggup diketahui wacana keadaan kehidupan masa itu. Masa ini ditandai oleh adanya endapan-endapan yang mengandung jasad-jasad fosil yang telah mencapai tingkat perkembangan yang tinggi, bila dibandingkan dengan yang dijumpai pada masa Prakambrium. Semua masih hidup terbatas pada air.
Oleh sebab itu, sisa-sisa peninggalannya hanya berupa jasad-jasad air, terutama jasad-jasad samudera. Contohnya archaecyata dan hewan Trilobit Olenellus.
1) Archaecyatha
Peranannya ibarat hewan karang. Jenis ini banyak membentuk endapan-endapan gamping yang tebal. Pembentukannya ibarat yang dibentuk oleh hewan karang kini ini di laut-laut daerah
tropika. Gamping yang mengandung Archaecyatha telah banyak ditemukan di California, Sidiberia, Spanyol, Australia, dan lain-lain.
2) Binatang
Yang menjadi fosil penunjuk yang terpenting yang pada zaman Kambrium ialah Trilobita, yaitu sebangsa jenis udang-udangan yang berkulit keras.
Batuan pada masa Kambrium bercirikan endapan gamping yang mengandung banyak pirit, sedimen pasir, dan berlempung yang kaya akan fosil. Pada masa ini tidak terdapat batas iklim yang nyata, jasad yang membentuk gamping memerlukan air yang hangat. Jadi, pada ketika itu iklimnya sedang, bahkan gerah. Masa Kambrium ditaksir lamanya 70 juta tahun.
Anggapan yang mengakibatkan binatang-binatang yang sanggup memfosil semakin banyak dan ditemukan sebagian besar di tempat tertentu, contohnya Kanada Barat sebagai diberikut.
a) Pada masa Kambrium, batu-batuan tidak sengaja efek metamorfosa lebih kecil sehingga lapisan-lapisan batu-batuan yang telah diendapkan dalam zaman geologi yang lebih muda. Contohnya lempung lemigrad untuk pembuatan barang-barang pecah-belah.
b) Setelah Prakambrium, beberapa kelompok hewan lebih banyak memiliki kerangka maka kemungkinan untuk memfosil lebih besar.
Dengan memakai fosil maka sanggup diketahui 3 macam zaman Kambrium, yaitu fauna Kambrium bawah, fauna Kambrium tengah, dan fauna Kambrium atas.
a) Fauna kambrium bawah
Masih bersifat kosmopolit, yaitu binatang-binatang masih terdapat di mana-mana di dunia (Trilobit Olenellus).
b) Fauna kambrium tengah
Sudah terbagi menjadi daerah-daerah fauna pasifik dan Atlantik. Daerah Atlantik sebagai fosil hewan Paradoxides (Pasifik Olenoides).
c) Fauna kambrium atas
Daerah fauna Pasifik bercirikan Diclocephalus dan terus menembus Eropa-Tiongkok-Tibet hingga Spanyol. Daerah fauna Atlantik bercirikan Olenus.
Pembagian Zaman Paleozoikum Kedua : Silur
Adapun pembagian zaman palezoikum yang kedua yaitu zaman silur. Pada zaman Silur, penyebaran fauna lebih luas dibandingkan dengan masa Kambrium. Banyak kelompok hewan gres muncul pada zaman Silur ini. Di antaranya yang terpenting ialah Vertebrata atau hewan bertulang punggung. Graptalit ialah ciri fosil penujuk pada masa Silur dan merupakan kumpulan/kalori hewan kecil yang disebut Rabdosoma.
Sedimen pasir gamping, kebanyakan diendapkan pada tempat tempat tempat yang terangkat di dekatnya. Banyak hewan karang berkembangbiak dengan baik sehingga jasad-jasadnya meninggalkan lapisan watu gamping yang tebal.
Sedimen dengan ciri fasies Graptalit terbentuknya di lautan yang dalam, tetapi kini ternyata kebanyakan di antara lempung-lempung itu diendapkan di lautan yang dangkal, yang kadang kala tertutup oleh ganggang laut. Hal ini mengakibatkan maritim berwarna hitam (Laut Hitam). Di Indonesia zaman Silur ialah zaman yang tertua yang diketahui. Fosil Silur berupa koral bundar yang berjulukan Halisites, telah banyak ditemukan orang dalam batu-batu lepas dalam suatu sungai di Papua.
Air hujan di Niagara terjadi pada endapan-endapan Silur. Iklim pada zaman Silur di mana-mana mengalami gerah yang hampir sama dengan masa Kambrium. Adanya sisa evaporit-evaporit menawarkan adanya iklim yang kering dan mungkin ada suasana gurun.
Pembagian Zaman Paleozoikum Ketiga: Devon
Sebagai potongan dari zaman paleozoikum, zaman devon bercirikan munculnya tumbuh-tumbuhan darat dan hewan bertulang punggung. Di maritim dijumpai perkembangan luas kelompok-kelompok hewan yang tidak bertulang punggung, ibarat Amronit. Pada dasarnya Devon terbagi atas 3 macam, yaitu Devon bawah, Devon tengah, dan Devon atas.
Pada umumnya tempat Old Red Sandstone(ORS) terdiri atas Arkosa Konglomerat, watu pasir, yang ketiruananya berasal dari perombakan pegunungan Kaledonia. Daerah ORS ini mencakup tempat sekitar pegunungan Kaledonia, Inggris, Skotlandia, Skandinavia, Spitsbergen, Grondalia, hingga jauh melampaui dataran tinggi Rusia. Khusus di Grondalia, ORS berselang-seling dengan endapan-endapan maritim dangkal. Demikian pula di Tiongkok terdapat endapan ORS, terutama di Kuangli (karena ada kekerabatan lautan pada ketika benua Eropa dan Asia masih bersatu).
Pada zaman Devon banyak ditemukan lapisan-lapisan endapan daratan yang sungguh luas. Banyak di antaranya diendapkan dalam sungai atau dalam danau. Dalam lapisan banyak ditemukan fosil-fosil ikan, demikian pula perkembangan tumbuhan daratan gres berarti setelah zaman Devon.
Pada zaman Devon keadaan iklim sangat gerah, dan di tempat tropika banyak hujan disertai tumbuhan berkembang, menimbulkan terjadinya tanah merah yang bersifat laten. Di samping itu dengan adanya sungai sungai dan danau-danau, menawarkan iklim yang agak lembab. Di beberapa tempat ditemukan bekas-bekas yang menawarkan adanya gletser-gletser besar. Bekas-bekas ini ditemukan di Afrika Selatan, Grondalia, dan Amerika.
Untuk sanggup melihat pembagian zaman paleozoikum (devon) kita sanggup melihatnya di Indonesia yaitu dengan adanya Heliolithes dan Tetracoralla. Clathrodyctyon tempat sungai Telen di Kalimantan ialah satu-satunya tempat di Indonesia yang telah terbukti memiliki batuan-batuan Devon.
Pembagian Zaman Paleozoikum Keempat : Karbon
Zaman ini ditandai dengan timbulnya sejumlah besar karbon bebas di banyak sekali potongan dunia. Karbon atau Carbonium atau Arang ini amat kuat pada keadaan cuaca/iklim. Pada zaman Karbon ini terjadi pembentukan pegunungan; hal-hal inilah yang mengakibatkan zaman Karbon sanggup dikenal dengan nyata. Terjadinya watu bara sangat erat hubungannya dengan pengangkatan dan pembentukan pegunungan. Adanya karang menawarkan iklim sedang yang agak gerah; adanya sedimen Klasika yang berwarna merah dengan rekah kerut mengambarkan iklim kering/arid. Adanya tumbuh-tumbuhan dengan daun yang cukup rindang menawarkan adanya pelembagaan. Tidak adanya lingkaran tahun pada batang-batang serta tumbuh terus, menawarkan tidak adanya perbedaan yang menyolok. Endapan watu bara yang berwarna merah menawarkan peninggalan yang kering dan gersang.
Perkembangan naptelia, amfibia yang muncul pada zaman Devon mengalami perkembangan pesat, demikian pula perkembangan serangga, lebah, dan lipan. Serangga pada zaman ini ialah pemakan daging/bangkai. Pada tempat di mana karbon diendapkan sebagai lapisan dasar laut, di sana dijumpai karang/koral dalam jumlah yang besar. Perkembangan tumbuhan (paku/pakis, kawat/sumbar batu) lebih kasatmata dibandingkan dengan hewan bertulang punggung.
Pembagian Zaman Paleozoikum Kelima : Perm
Yang terakhir wacana pembagian zaman paleozoikum yang kelima yaitu zaman perm. Ciri-ciri zaman perm ialah bahwa letak lapisan yang diskor dan di atas karbon mengandung watu bara, juga adanya penyimpangan fauna maritim dari 2 karbon fosil pada zaman Paleozoikum akhir. Di Indonesia peninggalan perm ditemukan di Timor pada lembah sungai Noil, besi di Miaffo Timor Barat Daya berupa lapisan lava-lava bantal (kegiatan vulkanik). Di Sumatera berupa gamping dan koral disertai dengan batuan dari gunung berapi. Lapisan perm mengandung minyak, koalium (bahan porselin), lempung keramik, besi, dan watu bara. Pada umumnya dalam sejarah bumi ditemukan kaidah-kaidah sebagai diberikut.
a. Bila perbedaan tinggi topografi tidak seberapa dan terdapat genangan maritim yang luas maka akan terdapat iklim yang agak gerah dan merata di potongan bumi yang luas.
b. Bila perbedaan tinggi topografi besar, yaitu selama setelah ada orogenese atau pengangkatan pegunungan yang meluas di seluruh dunia, ada pembagian iklim dalam beberapa daerah, yaitu iklim kutub, sedang, kering, gersang, dan iklim hujan tropis.
Berdasarkan pembagian zaman paleozoikum di atas, kita sanggup memdiberikan beberapa kesimpulan terkait zaman prasejarah. Dari masa Paleozoikum dan Prakambrium sanggup disimpulkan beberapa hal, yakni sebagai diberikut.
a. Pada zaman Azoikum sanggup dikatakan belum ada kehidupan sama sekali, barulah pada zaman Protonozoikum mulai ada kehidupan.
b. Pada zaman Paleozoikum mulai ada fosil-fosil baik berasal dari tumbuhan maupun fauna.
c. Pada zaman Paleozoikum sanggup disebut mulai ada tingkat kehidupan. Pada ketika itu mulai timbul banyak sekali kehidupan ibarat tumbuhan daratan pertama, trolobita, ikan, ubur-ubur, di mana tingkat kehidupan masih sangat sederhana.
Advertisement